KARYA
TULIS ILMIAH
SIRUP
KULIT BAWANG MERAH SEBAGAI PENANGKAL KANKER DAN DIABETES
DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 MAOS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat
menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Sirup Kulit Bawang Merah’. Meskipun
banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan
proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami
berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap
semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas
tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya,
karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga karya ilmiah yang kami buat
ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Maos,14
Januari 2013
Penyusun
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tumbuhan
bawang merah adalah sejenis tumbuhan semusim, yang memiliki umbi berlapis, berakar
serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Tumbuhan bawang merah (Allium cepa L. var. ascalonicum (L.)
Back.), famili Alliaceae adalah spesies dengan nilai ekonomi yang penting, yang
dibudidayakansecara luas di seluruh dunia khususnya di benua Asia dan Eropa
Proses
pengolahan bawang merah sebelum dipasarkan yaitu proses penjemuran tumbuhan
bawang merah dibawah terik matahari selama ± 2 hari, pembersihan dari tanah yang menempel dan akar. Setelah
itu bawang merah disimpan dan selama penyimpanan bawang merah akan mengering
dan kulit terluar bawang merah tersebut akan mudah terkelupas .
Umbi bawang merah dapat disimpan lama dalam
keadaan kering apabila tanpa dikupas, hal ini memperlihatkan bahwa kulit bawang
merah mempunyai senyawa aktif yang melindungi umbinya. Kulit bawang merah ini
banyak digunakan dalam pembuatan telur pindang, hal ini bertujuan untuk
menambah masa penyimpanan telur rebus . Kulit bawang merah banyak ditemukan sebagai limbah petani bawang
merah.
Untuk
mengetahui kandungan kimia aktif suatu tumbuhan dapat dilakukan uji aktivitas.
Salah satu uji aktivitas yang paling sederhana, yang dapat dilakukan dengan
mudah dan dapat diandalkan adalah uji aktivitas Metode Brine Shrimp menggunakan
larva (nauplii) udang laut Artemia salina Leach.
Kandungan kimia aktif dimaksudkan sebagai komponen aktif
biologi terhadap manusia maupun hewan dan tumbuhan. Kandungan kimia aktif
biologi dapat bersifat racun jika digunakan pada dosis yang tinggi, dengan demikian
secara in vivo kematian suatu hewan percobaan dapat dipakai sebagai alat
pemantau penapisan awal kandungan kimia aktif suatu bahan alam terhadap
ekstrak, fraksi maupun isolat.
Namun
,pengujian ini masih bersifat umum oleh karena itu perlu dilakukan uji lain
yang lebih terarah untuk mengetahui aktivitas spesifiknya. Berdasarkan hal
tersebut di dengan menganggap adanya
korelasi kandungan senyawa yang terdapat dalam umbi bawang merah dengan
senyawa.
1.2.
Perumusan Masalah
1.
Monografi
kulit bawang merah belum terdapat dalam Materia Medika Indonesia sehingga belum
diketahui karakternya.
2.
Apakah
kulit bawang merah merah dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat
3.
Apakah
kulit bawang merah dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan sirup kulit
bawang merah yang dapat diminati oleh masyarakat
1.3.
Tujuan penelitian
1. Untuk memperoleh informasi mengenai
karakteristik simplisia dari kulit bawang merah.
2.
Untuk
mengetahui manfaat dari kulit bawang
merah agar dapat dimanfaatkan dalam masyarakat.
3.
Ingin
menberikan informasi tentang pembuatan sirup kulit bawang merah sebagai produk
olahan yang diminati masyarakat.
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Dapat
mengolah kulit bawang merah yang selama ini dipandang sebagai limbah dalam
masyarakat.
2.
Dapat
memberikan nilai ekonomis pada kulit bawang merah
3.
Dapat
memberitahukan kepada masyarakat tentang kandungan dan manfaat dari kulit
bawang merah
4.
Dapat
menghasilkan suatu produk olahan kulit bawang merah yaitu sirup kulit bawang
merah yang dapat diminati dalam masyarakat
BAB.
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Kulit Bawang Merah
Bawang merah sudah lazim digunakan sebagai
salah satu bumbu dapur wajib dalam hampir setiap masakan. Namun, tidak sedikit
orang mengupas kulit bawang dan membuangnya. Kulit bawang merah masih sering
dianggap sebagai sampah. Sebaiknya mulailah mengumpulkan kulit bawang ini.
Karena kulit bawang ini ternyata mengandung banyak khasiat. Menurut sebuah
penelitian terbaru, kulit bawang merah terbukti memiliki senyawa yang bisa
menangkal kanker dan penyakit diabetes.
Bawang merah mempunyai kandungan sulphur
compound seperti Allyl Propyl Disulphida (APDS) dan flavonoids seperti
quercetin yang dipercaya bisa mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan kencing
manis. Bawang juga mempunyai unsur-unsur anti-kanker, anti bakteria,
anti-viral, anti-allergenic dan anti-inflammatory.
Menurut para peneliti, kulit bagian luar
bawang yang mengering dan kerap berwarna kecoklatan kaya serat dan flavonoid.
Sedangkan bonggol bawang bawang mengandung senyawa belerang dan fructans.
Seperti yang dinyatakan oleh sebuah studi Journal Plant Foods for Human
Nutrition.
“Limbah bawang merah merupakan sumber bahan
alami yang bernilai tinggi. Sebab, jenis sayuran ini kaya akan nutrisi yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia”, kata Vanesa Benitez, seorang peneliti di
Departemen Kimia Pertanian Universitas Madrid, Spanyol.
Sebuah kelompok riset Benitez yang
bekerjasama dengan para ilmuwan dari Universitas Cranfield Inggris, melakukan
eksperimen laboratorium mengenai manfaat kulit bawang. Mereka mengidentifikasi
zat dari setiap bagian bawang.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan
bahwa, kulit bawang yang kering mengandung serat diet tinggi dan juga
mengandung senyawa fenolik, seperti quercetin dan flavonoid, serta metabolit
lain, yang bersifat sebagai obat. Dua lapisan bawang paling luar juga
mengandung serat dan flavonoid yang juga baik buat tubuh.
“Makan banyak serat bisa memiliki risiko
lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, kanker
usus besar, diabetes tipe-2 dan obesitas, dibanding mereka yang sedikit makan
makanan berserat” tambah para peneliti seperti dikutip dari Times of India.
Disamping itu, senyawa fenolik pada bawang
juga efektif dalam membantu mencegah penyakit koroner dan bersifat
anti-karsinogenik. Tingginya tingkat senyawa fenol pada lapisan kulit bawang
menunjukkan bumbu dapur satu ini memiliki kandungan antioksidan tinggi.
2.2 Hipotesis
1.
Karakterisasi simplisia kulit bawang merah
dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur Materia Medika Indonesia
2.
Kulit bawang merah memiliki banyak kandungan
yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia
3.
Kulit bawang merah dapat diolah menjadi suatu
produk seprti sirup kulit bawang merah yang bermanfaat apabila kita tahu cara
pengolahanya secara optimal
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat Penelitian:
1. Penelitian
1:
Hari/Tanggal : Sabtu,12
Januari 2013
Tempat :Di Home Industri pengolahan bawang
merah .Kalisabuk,
2. Penelitian
2:
Hari/Tanggal : Minggu,16
Januari 2013
Tempat :Di rumah Judho,Kalisabuk,Cilacap.
B. Metedologi
Penelitian :
Metode
yang digunakan dalam penelitian kulit bawang merah sebagai sirup yaitu metode
observasi dan metode eksperimen.
C. Alat
dan Bahan:
NO
|
ALAT
|
BAHAN
|
1
|
Kompor
|
Kulit Bawang Merah
|
2
|
Panci
|
Air Matang
|
3
|
Pisau
|
|
4
|
Saringan
|
|
5
|
Gelas Ukur
|
|
6
|
Lap Serbed
|
|
7
|
Botol Kaca
|
D. Prosedur
Penelitian :
Kami
melaksanakan penelitian yang menggunakan metode observasi dan metode
eksperimen:
1. Tahap
I (Perencanaan)
Pada tahap perencanaan kami mengadakan
observasi atas kulit bawang merah dan
mengadakan penelitian untuk mengetahui kandungan kulit bawang merah dan
berbagai manfaatnya.
2. Tahap
II (Persiapan)
Pada tahap persiapan kami melakukan kegiatan
seperti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam tahap
pelaksanaan dan menyusun susunan kerja dalam proses pelaksanaan pembuatan sirup
kulit bawang merah.
3. Tahap
III (Pelaksanaan)
Proses dan Cara Pembuatan Sirup Kulit Bawang Merah :
1. Cuci
kulit bawang merah dengan air hingga bersih.
2. Siapkan
pembagian yang sama antara air dengan kulit bawang merah.. Hal dikenal pula
dengan sistem perbandingan 1:1 untuk membuat sirup dengan cara yang sederhana.
3. Tempatkan
air dan kulit bawang merah tersebut dalam panci kecil. Masak air dan kulit
bawang merah dengan kondisi api sedang.
4. Saat
air mendidih, jangan lupa untuk terus mengaduk supaya kandungan flavonoid dan
zat lain dalam kulit bawang merah larut dengan air. Setelah mengental dan
air berubah warnanya menjadi agak kekuningan, angkat dan biarkan mendingin.
5. Setelah
dingin, simpan sirup yang sederhana ini dalam botol kaca dan masukan dalam
lemari pendingin dalam kondisi tertutup.
6. Sirup
buatan ini bisa bertahap lebih kurang dua minggu. Jika sirup sudah mulai
terlihat ada kerak dibagian atas, hal intu merupakan tanda Anda tidak boleh
menggunakannya lagi.
BAB.IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bardasarkan penelitian
yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kulit bawang merah mempunyai kandungan sulphur
compound seperti Allyl Propyl Disulphida (APDS) dan flavonoids seperti
quercetin yang dipercaya bisa mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan
kencing manis. Bawang juga mempunyai unsur-unsur anti-kanker, anti bakteria,
anti-viral, anti-allergenic dan anti-inflammatory.
2. Kulit
bawang merah dapat dijadikan bahan baku utama olahan sirup kulit bawang merah
3. Proses
pembuatan sirup kulit bawang merah mudah dilakukan sehingga dapat dengan mudah
diterapkan dan dapat dijadikan sebagai prospek wirausaha dalam masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan hasi;
penelitian, kam menyarankan ;
1. Sebaiknya
penelitian terhadap kulit bawang merah dapat dikembangkan lagi secara lebih
lanjut dan mendalam.
2. Sebaiknya
produk pengolahan sirup kulit bawang merah dapat diterapka dalam kehidupan
masyarakat dan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam kehidupan
masyarakat.
3. Disapkan
muncul berbagai produk-produk inovasi dari masyarakat terhadap pengolah kulit
bawang merah mengingat kulit bawang merah memiliki manfaat yang sangat banyak
seprti penangkal kanker dan diabetes.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Wikipedia
bebas bahasa Indonesia
2. Detik.com
pas udh jadi sirup apa bau bawang nya msh ada/bahkan lbh parah?
BalasHapusmohon dijawab
trimakasih
Izin dipake ya
BalasHapusIzin dipake ya
BalasHapus